Pemprov Jawa Timur Sigap Tangani Kerusakan Infrastruktur di Trenggalek Akibat Hujan Lebat

Senin, 09 Juni 2025 | 17:03:59 WIB
Pemprov Jawa Timur Sigap Tangani Kerusakan Infrastruktur di Trenggalek Akibat Hujan Lebat

JAKARTA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) langsung bergerak cepat menanggapi laporan kerusakan infrastruktur yang terjadi di Kabupaten Trenggalek pasca hujan lebat yang mengguyur wilayah tersebut pada Rabu malam, 4 Juni 2025. Meski bertepatan dengan perayaan Idul Adha pada Jumat, 6 Juni 2025, tim gabungan Pemprov Jatim tanpa menunda waktu turun ke lapangan untuk memantau dan mengevaluasi dampak bencana cuaca tersebut.

Hujan Lebat Memicu Kerusakan Infrastruktur di Beberapa Titik

Berdasarkan laporan dari masyarakat dan instansi terkait, hujan lebat yang mengguyur Kabupaten Trenggalek sejak Rabu malam menyebabkan kerusakan signifikan pada sejumlah infrastruktur vital. Titik-titik terdampak tersebar di beberapa kecamatan, dengan kerusakan pada jalan, jembatan, dan saluran drainase yang berdampak langsung pada aktivitas masyarakat dan kelancaran transportasi.

Gatot Soebroto, Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, menyampaikan bahwa laporan awal yang diterima menyebutkan sejumlah ruas jalan mengalami longsor dan terputus akibat material terbawa air hujan. “Kami segera merespons dengan membentuk tim cepat tanggap untuk meninjau lokasi dan melakukan langkah awal pemulihan,” ujar Gatot saat ditemui di lokasi.

Tim Gabungan Turun Langsung ke Lokasi

Peninjauan lapangan dipimpin langsung oleh Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto, dengan melibatkan jajaran pejabat terkait dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PU PR) Jawa Timur. Turut hadir dalam rombongan peninjauan antara lain Kepala Dinas PU Bina Marga Jatim Edy Tambeng Widjaja, Kepala Dinas PU Sumber Daya Air (SDA) Jatim Baju Trihaksoro, serta Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Cipta Karya (PRKPCK) I Nyoman Gunadi.

“Meski momentum Idul Adha, kami prioritaskan untuk segera melakukan tindakan agar tidak ada dampak lanjutan yang mengganggu masyarakat,” ujar Edy Tambeng Widjaja menegaskan komitmen Pemprov Jatim.

Koordinasi lintas dinas ini dilakukan untuk memastikan bahwa penanganan kerusakan tidak hanya bersifat darurat, tetapi juga berkelanjutan dan terintegrasi, mencakup perbaikan infrastruktur jalan, jembatan, hingga sistem drainase yang terdampak banjir.

Identifikasi Kerusakan dan Rencana Penanganan

Dari hasil pemantauan di lapangan, kerusakan yang paling dominan ditemukan pada sejumlah ruas jalan penghubung antar desa serta akses ke pusat kota yang sangat vital bagi mobilitas warga dan distribusi logistik. Longsor di beberapa titik juga menyebabkan terhambatnya aliran air, berpotensi memperparah banjir bila tidak segera ditangani.

Baju Trihaksoro, Kadis PU SDA Jatim, menjelaskan, “Fokus kami saat ini memperbaiki saluran air yang tersumbat dan memastikan kondisi bendungan serta tanggul penahan banjir dalam kondisi optimal. Kami juga akan melakukan normalisasi sungai kecil yang mengalami pendangkalan akibat material terbawa hujan.”

Selain itu, I Nyoman Gunadi menambahkan, “Kami juga memetakan permukiman yang terdampak untuk segera menyediakan akses air bersih dan fasilitas sanitasi sementara, agar kebutuhan dasar warga tetap terpenuhi selama proses perbaikan berlangsung.”

Langkah Strategis Pemprov Jatim untuk Mencegah Dampak Berkelanjutan

Penanganan yang dilakukan Pemprov Jatim tidak hanya sebatas perbaikan fisik. Kepala Pelaksana BPBD Jatim Gatot Soebroto menekankan pentingnya langkah preventif ke depan untuk mengurangi risiko bencana serupa. “Kita tidak hanya memperbaiki yang rusak, tapi juga memperkuat kesiapsiagaan dan mitigasi bencana melalui perbaikan tata kelola lingkungan, penguatan infrastruktur tahan bencana, serta edukasi masyarakat.”

Salah satu fokus penting adalah mengoptimalisasi fungsi daerah resapan air dan pengelolaan kawasan hulu untuk mengurangi risiko banjir dan longsor. “Kami akan berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten dan desa untuk menegakkan regulasi tata ruang dan konservasi lingkungan,” Gatot menambahkan.

Respons Cepat Meski Bertepatan dengan Idul Adha

Tindakan cepat ini mendapatkan apresiasi dari masyarakat setempat. Warga mengaku lega pemerintah tidak menunda penanganan meskipun bertepatan dengan hari raya Idul Adha, yang umumnya menjadi momentum libur nasional dan aktivitas keagamaan.

“Sangat mengapresiasi respon cepat dari Pemprov Jatim. Kami berharap perbaikan ini segera rampung agar aktivitas sehari-hari kembali normal,” ujar salah satu warga Kecamatan Munjungan, yang terdampak kerusakan jalan akibat longsor.

Peristiwa hujan lebat yang menyebabkan kerusakan infrastruktur di Trenggalek pada awal Juni 2025 menjadi ujian kesiapan pemerintah daerah dalam menghadapi bencana alam yang semakin sering terjadi. Langkah sigap Pemprov Jatim melalui koordinasi lintas dinas dan turun langsung ke lapangan menunjukkan komitmen kuat untuk melindungi masyarakat dan meminimalisasi dampak negatif.

Gatot Soebroto menegaskan, “Kami akan terus memonitor kondisi dan bekerjasama dengan pemerintah kabupaten untuk memastikan penanganan tuntas. Infrastruktur yang kuat dan manajemen bencana yang baik adalah kunci menjaga ketahanan daerah.”

Dengan upaya berkelanjutan dan sinergi antar pemangku kepentingan, diharapkan Jawa Timur mampu menghadapi tantangan iklim dan cuaca ekstrem secara efektif, sekaligus memastikan kesejahteraan masyarakat tetap terjaga meskipun menghadapi bencana alam.

Terkini