Asing Serbu Saham Unggulan, IHSG Menguat Rp 3 Triliun

Senin, 22 September 2025 | 11:11:12 WIB
Asing Serbu Saham Unggulan, IHSG Menguat Rp 3 Triliun

JAKARTA - Arus modal asing menunjukkan perubahan signifikan pada perdagangan pekan lalu. Setelah sempat menarik dana dalam jumlah besar pada pekan sebelumnya, investor asing kini berbalik arah dengan aksi beli bersih yang cukup agresif. Catatan bursa memperlihatkan sepanjang 15–19 September 2025, asing melakukan net buy sebesar Rp 3,03 triliun, berbanding terbalik dari pekan sebelumnya ketika aksi jual bersih asing mencapai Rp 6,59 triliun.

Perubahan pola ini memengaruhi komposisi kepemilikan investor di pasar modal. Jika pekan lalu investor domestik masih mendominasi dengan porsi 64%, pekan ini justru menurun ke 45%. Sebaliknya, porsi investor asing kembali menguat, dari sebelumnya 36% menjadi 55%.

Saham Energi dan Tambang Jadi Primadona

Dari data bursa, terlihat bahwa minat asing sebagian besar tertuju pada saham di sektor energi dan pertambangan. PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) berada di posisi teratas dengan pembelian bersih senilai Rp 1,82 triliun.

Saham lain yang juga banyak diborong asing adalah PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) dengan net buy mencapai Rp 1,67 triliun, serta saham perbankan milik negara PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) sebesar Rp 1,56 triliun.

Selain itu, ada sejumlah saham lain yang ikut masuk dalam daftar incaran asing. Berikut daftar 10 saham dengan net foreign buy terbesar sepanjang pekan lalu:

PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN): Rp 1,82 triliun

PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS): Rp 1,67 triliun

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI): Rp 1,56 triliun

PT Barito Pacific Tbk (BRPT): Rp 450,1 miliar

PT Petrosea Tbk (PTRO): Rp 306,5 miliar

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM): Rp 295,6 miliar

PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk (NSSS): Rp 127,3 miliar

PT Darma Henwa Tbk (DEWA): Rp 111,6 miliar

PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN): Rp 110,5 miliar

PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL): Rp 81,7 miliar

Daftar tersebut memperlihatkan bahwa meskipun sektor energi dan tambang mendominasi, saham perbankan serta telekomunikasi juga tetap masuk radar investor asing.

IHSG Menguat, Sentimen Pasar Lebih Positif

Masuknya kembali dana asing turut memberi dorongan pada kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Sepanjang perdagangan pekan lalu, IHSG mencatat kenaikan 2,51% atau 197,06 poin sehingga ditutup di level 8.051,12.

Pergerakan indeks berada pada rentang 7.889,19–8.068,01. Kenaikan ini menjadi sinyal bahwa pasar mulai menunjukkan optimisme setelah periode tekanan akibat aksi jual asing di pekan sebelumnya.

Rata-rata nilai transaksi harian juga meningkat cukup tajam, mencapai Rp 28,55 triliun, naik 47,01% dibandingkan pekan sebelumnya. Total saham yang berpindah tangan mencapai 42 miliar lembar dengan frekuensi 2,13 miliar kali transaksi.

Sebaran Kinerja Saham

Selain pergerakan investor asing, dinamika pasar juga terlihat dari distribusi pergerakan harga saham. Dari total emiten yang tercatat di bursa:

460 saham mengalami kenaikan,

344 saham melemah,

152 saham stagnan.

Menariknya, ada 345 saham yang berhasil naik lebih dari 2% dalam satu pekan perdagangan. Fakta ini memperlihatkan bahwa sentimen positif tidak hanya terbatas pada saham-saham kapitalisasi besar, melainkan juga menyebar ke emiten berkapitalisasi menengah dan kecil.

Perubahan Sikap Asing dan Implikasinya

Kembalinya minat asing untuk masuk ke pasar modal Indonesia dinilai menjadi angin segar. Sebelumnya, aksi jual bersih asing sempat menimbulkan kekhawatiran bahwa pasar akan mengalami tekanan lebih panjang. Namun, perubahan arah dalam waktu singkat menunjukkan bahwa investor global masih melihat potensi menarik dari pasar Indonesia.

Kecenderungan asing mengakumulasi saham di sektor energi dan tambang bisa dikaitkan dengan prospek komoditas global yang relatif stabil serta dukungan kebijakan hilirisasi di dalam negeri. Sementara itu, minat pada saham perbankan seperti BBRI mencerminkan keyakinan terhadap fundamental kuat sektor keuangan domestik.

Harapan ke Depan

Dengan basis investor asing yang kembali dominan, diharapkan likuiditas pasar tetap terjaga. Lonjakan nilai transaksi harian juga menjadi indikator bahwa minat investor terhadap saham Indonesia semakin tinggi.

Meski demikian, investor tetap perlu mencermati sejumlah faktor eksternal seperti kondisi suku bunga global, pergerakan harga komoditas, serta sentimen geopolitik. Faktor-faktor ini berpotensi memengaruhi arah arus modal asing dalam jangka pendek.

Namun, apabila tren positif ini berlanjut, tidak tertutup kemungkinan IHSG bisa mempertahankan momentum penguatan, sekaligus membuka peluang menembus level-level psikologis baru.

Arus balik investor asing yang masuk dengan nilai lebih dari Rp 3 triliun dalam sepekan menjadi sinyal positif bagi pasar modal Indonesia. Tidak hanya mengangkat IHSG, tetapi juga memperbesar porsi kepemilikan asing di pasar. Dengan sektor energi, tambang, perbankan, hingga telekomunikasi menjadi sasaran utama, tren ini menunjukkan bahwa Indonesia masih menjadi tujuan investasi yang menarik di mata pelaku global.

Jika kondisi pasar dan ekonomi domestik tetap kondusif, peluang bagi investor lokal untuk turut menikmati momentum penguatan pasar terbuka lebar. Optimisme ini tentu menjadi modal penting bagi penguatan ekonomi dan pasar modal Indonesia ke depan.

Terkini