JAKARTA - Indonesia kembali menjadi sorotan investor global. Kali ini, kabar datang dari Oracle Corporation, perusahaan teknologi raksasa asal Amerika Serikat yang dimiliki oleh salah satu orang terkaya dunia, Larry Ellison. Pemerintah memastikan bahwa Oracle tengah mempersiapkan langkah konkret untuk menanamkan investasi di Tanah Air.
Konfirmasi ini disampaikan langsung oleh Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani melalui unggahan Instagram resminya, Minggu (21 September 2025). Dalam postingan tersebut, Rosan membagikan dokumentasi pertemuannya dengan sejumlah perwakilan Oracle di kantor Kementerian Investasi.
"Perusahaan teknologi global asal Amerika Serikat, Oracle Corporation, yang dikenal sebagai pionir dalam basis data, layanan cloud, dan solusi artificial intelligence (AI), berencana berinvestasi di Indonesia," tulis Rosan dalam unggahan itu.
Fokus pada AI dan Transformasi Digital
Dalam unggahan video yang dibagikan Rosan, tampak pertemuan antara dirinya dengan perwakilan Oracle membahas berbagai peluang kolaborasi. Salah satu tema utama yang diangkat adalah pemanfaatan artificial intelligence (AI) untuk mendukung percepatan transformasi digital di Indonesia.
"Kami berdiskusi tentang pemanfaatan AI yang memperkuat kedaulatan data, meningkatkan efisiensi sektor publik dan swasta, membuka lapangan kerja baru di bidang teknologi, serta mempercepat transformasi digital Indonesia menuju negara maju," ujar Rosan.
Pernyataan ini sekaligus mempertegas visi pemerintah dalam menggarap potensi ekonomi digital Indonesia. Kehadiran investor global seperti Oracle diharapkan dapat mempercepat alih teknologi, menciptakan ekosistem digital yang lebih kuat, serta memberi nilai tambah pada sektor sumber daya manusia.
Kilas Balik Berdirinya Oracle
Oracle Corporation bukan nama baru di dunia teknologi. Perusahaan ini didirikan pada 1977, berawal dari ide besar yang dimiliki Larry Ellison. Kala itu, Ellison menemukan sebuah makalah tentang program yang mampu menggambarkan hubungan antar basis data. Bersama dua rekannya, Bob Miller dan Ed Oates, ia melihat peluang bisnis besar dari temuan itu.
Mereka kemudian mendirikan perusahaan bernama Software Development Laboratories (SDL), dengan produk utama berupa basis data yang dikenal sebagai Oracle. Seiring waktu, perusahaan berkembang pesat dan mengganti nama menjadi Oracle, hingga kini menjadi salah satu raksasa teknologi global yang berfokus pada basis data, cloud computing, hingga solusi AI.
Larry Ellison, Sang Pendiri yang Jadi Orang Terkaya
Sosok Larry Ellison sendiri menjadi cerita menarik di balik Oracle. Berkat kepemilikan saham sekitar 40 persen di perusahaan ini, Ellison berhasil mengukuhkan dirinya sebagai salah satu orang paling berpengaruh di dunia bisnis.
Bahkan, menurut laporan CNN pekan lalu, Ellison sempat menyalip Elon Musk sebagai orang terkaya di dunia. Lonjakan nilai saham Oracle membuat kekayaan bersihnya naik drastis hingga US$ 88 miliar atau setara Rp1.460,88 triliun (kurs Rp16.601/USD).
Meski kemudian posisinya kembali turun ke urutan kedua, data dari Bloomberg Billionaires Index menunjukkan bahwa kekayaan Ellison masih berada di kisaran US$ 383 miliar atau setara Rp6.358,18 triliun. Angka ini hanya sedikit di bawah Elon Musk yang memiliki kekayaan US$ 384 miliar atau Rp6.374,78 triliun.
Dengan usia 81 tahun, Ellison tetap menjadi pemegang saham individu terbesar Oracle. Posisinya menegaskan bahwa inovasi dan strategi bisnis Oracle masih erat melekat pada sosok sang pendiri.
Indonesia Jadi Target Baru
Rencana investasi Oracle ke Indonesia menunjukkan betapa besar potensi pasar teknologi digital di dalam negeri. Dengan jumlah penduduk lebih dari 270 juta jiwa, tingkat adopsi internet yang tinggi, serta dukungan pemerintah terhadap transformasi digital, Indonesia menjadi salah satu tujuan paling menarik bagi perusahaan global.
Dari sisi pemerintah, langkah Oracle dianggap sejalan dengan prioritas pembangunan nasional. Kehadiran teknologi mutakhir seperti cloud computing dan AI dinilai mampu mendukung peningkatan produktivitas di berbagai sektor, mulai dari pemerintahan, kesehatan, pendidikan, hingga industri manufaktur.
Selain itu, peluang penciptaan lapangan kerja baru di sektor digital diharapkan dapat memberi dampak positif pada perekonomian nasional. Investasi semacam ini dipandang tidak hanya mendatangkan modal asing, tetapi juga transfer teknologi dan peningkatan kualitas tenaga kerja lokal.
Harapan Pemerintah dan Dunia Usaha
Pemerintah melalui Kementerian Investasi menegaskan kesiapan untuk memfasilitasi langkah Oracle. Hal ini selaras dengan target besar Indonesia dalam menarik investasi hingga Rp7.593 triliun pada 2025, sebagaimana diumumkan sebelumnya.
Bagi dunia usaha di dalam negeri, masuknya Oracle dapat membuka peluang kolaborasi lebih luas. Perusahaan lokal diharapkan bisa bersinergi dengan teknologi dan standar internasional yang dimiliki Oracle, sehingga memperkuat daya saing.
Kehadiran Oracle Corporation ke Indonesia bukan sekadar investasi biasa. Dengan rekam jejak panjang sebagai pionir basis data, penyedia layanan cloud, dan pengembang solusi AI, Oracle berpotensi menjadi mitra strategis bagi Indonesia dalam mempercepat transformasi digital.
Sosok Larry Ellison, pendiri sekaligus pemegang saham utama Oracle, menambah dimensi menarik dari rencana ini. Sebagai salah satu orang terkaya dunia, langkah investasinya tidak hanya bernilai ekonomi, tetapi juga simbol kepercayaan terhadap potensi Indonesia.
Jika terealisasi, investasi Oracle akan menjadi salah satu tonggak penting dalam perjalanan Indonesia menuju ekonomi digital maju. Bagi masyarakat, dunia usaha, dan pemerintah, hal ini menandai babak baru dalam memanfaatkan teknologi untuk pertumbuhan berkelanjutan.