JAKARTA - Tahun 2025 kembali menorehkan babak bersejarah bagi sepak bola putri dunia. Dalam seremoni Ballon d’Or yang berlangsung di Theatre du Chatelet, Paris, Prancis, Senin (22 September 2025) malam waktu setempat, nama Aitana Bonmatí kembali dipanggil sebagai pemenang.
Gelandang Barcelona dan Timnas Spanyol ini resmi menyabet Ballon d’Or Putri 2025, sekaligus mengukuhkan dirinya sebagai ratu sepak bola putri tiga kali beruntun.
Kemenangan Bonmatí bukan hanya soal prestasi, tetapi juga tentang perjalanan yang penuh tantangan dan pembuktian mental yang luar biasa. Di usianya yang ke-27 tahun, ia melanjutkan dominasi Spanyol di panggung penghargaan tertinggi ini, meneruskan jejak kompatriotnya, Alexia Putellas, yang lebih dulu mengoleksi trofi pada 2021 dan 2022.
Sejak Ballon d’Or Wanita resmi digelar pada 2018, hanya empat nama yang pernah mencatatkan namanya sebagai pemenang: Ada Hegerberg (Norwegia/2018), Megan Rapinoe (Amerika Serikat/2019), Alexia Putellas (Spanyol/2021, 2022), dan kini Aitana Bonmatí (Spanyol/2023, 2024, 2025).
Persaingan Ketat dengan Rekan Senegara
Menariknya, pada Ballon d’Or 2025 kali ini, Bonmatí harus bersaing ketat dengan kompatriotnya sendiri, Mariona Caldentey. Keduanya berduel dalam berbagai ajang penting tahun ini. Caldentey menjadi lawan tangguh Bonmatí di final Euro Putri 2025 saat Spanyol takluk lewat adu penalti melawan Inggris pada Juli lalu.
Tak berhenti di situ, Caldentey juga berperan besar saat Arsenal menaklukkan Barcelona di final Liga Champions Putri musim lalu, membuat Bonmatí harus kembali puas berstatus finalis.
Meski gagal mengangkat trofi di dua ajang besar tersebut, Bonmatí tetap mampu tampil gemilang. Ia bahkan dinobatkan sebagai pemain terbaik turnamen Euro Putri 2025, walaupun sempat absen di dua laga awal akibat pemulihan dari meningitis viral. Ketangguhan mental sekaligus konsistensi performa inilah yang menjadikannya pilihan utama panel jurnalis internasional untuk kembali memenangi Ballon d’Or Putri.
Kekuatan Mental di Balik Prestasi
Keberhasilan Bonmatí meraih tiga gelar Ballon d’Or secara berturut-turut menunjukkan kualitas yang lebih dari sekadar skill. Ia berhasil mengungguli nama-nama besar lain dari Inggris, Prancis, hingga Amerika Serikat. Alessia Russo, striker kunci keberhasilan Inggris merebut trofi Euro Putri 2025, harus puas menduduki posisi ketiga dalam klasemen akhir pemungutan suara Ballon d’Or Feminin 2025.
Pengakuan yang diterima Bonmatí ini menjadi bukti bahwa konsistensi dan ketangguhan mental sangat menentukan dalam karier seorang pesepak bola. Meskipun mengalami periode sulit di awal turnamen karena sakit, ia tetap mampu menjadi pemain paling berpengaruh di lapangan. Bagi publik sepak bola dunia, kisah Bonmatí adalah inspirasi tentang bagaimana dedikasi dan determinasi bisa mengalahkan segala hambatan.
Jejak Prestasi dan Tradisi Spanyol
Dominasi Bonmatí di Ballon d’Or Putri 2025 juga memperkuat tradisi Spanyol sebagai pusat kekuatan sepak bola wanita dunia. Sebelum dirinya, Alexia Putellas telah membuka jalan dengan dua gelar beruntun pada 2021 dan 2022. Kini Bonmatí melanjutkan estafet itu dengan torehan tiga gelar berturut-turut.
Dengan pencapaian ini, Spanyol semakin kukuh sebagai negara yang paling sering mengirimkan pemain putri terbaik ke panggung dunia.
Selain itu, kemenangan Bonmatí juga semakin menegaskan peran penting Barcelona sebagai klub raksasa di balik lahirnya para pemain top sepak bola wanita. Meskipun timnya kalah di final Liga Champions Putri musim lalu, klub asal Katalunya ini tetap menjadi produsen talenta luar biasa.
Daftar Lengkap Pemenang Ballon d’Or 2025
Tak hanya Bonmatí, malam penghargaan Ballon d’Or 2025 juga melahirkan nama-nama lain sebagai pemenang. Dalam kategori pria, winger Paris Saint-Germain (PSG) Ousmane Dembele berhasil meraih Ballon d’Or Putra 2025 setelah musim sensasional yang mengantar klubnya mengoleksi empat gelar.
Berikut daftar lengkapnya:
Ballon d’Or Putra: Ousmane Dembele
Ballon d’Or Putri: Aitana Bonmatí
Kopa Trophy Putra: Lamine Yamal
Kopa Trophy Putri: Vicky Lopez
Klub Terbaik Putra: PSG
Klub Terbaik Putri: Arsenal
Gerd Müller Trophy Putra: Viktor Gyokeres
Gerd Müller Trophy Putri: Ewa Pajor
Pelatih Terbaik Putra: Luis Enrique
Pelatih Terbaik Putri: Sarina Wiegman
Kiper Terbaik Putra: Gianluigi Donnarumma
Kiper Terbaik Putri: Hannah Hampton
Socrates Trophy: Xana Foundation
Nama-nama tersebut menunjukkan betapa berwarnanya peta prestasi sepak bola dunia saat ini. Jika di sisi pria PSG mendominasi, maka di sektor putri Arsenal muncul sebagai klub terbaik.
Inspirasi dari Sang Ratu Sepak Bola Putri
Ballon d’Or 2025 menjadi ajang yang bukan hanya mengukuhkan prestasi individu, tetapi juga menggambarkan perjalanan luar biasa para pemain menuju puncak karier mereka. Kisah Aitana Bonmatí adalah contoh paling jelas bagaimana ketangguhan mental, konsistensi performa, dan dedikasi penuh mampu mengantar seorang pesepak bola menjadi legenda hidup.
Dengan tiga gelar Ballon d’Or Putri berturut-turut, Bonmatí kini berdiri sejajar dengan para ikon sepak bola wanita dunia yang mendahuluinya. Ia menjadi simbol kebangkitan sepak bola putri yang semakin diperhitungkan, sekaligus inspirasi bagi generasi baru yang bermimpi menapaki jejak serupa.
Perjalanan Bonmatí juga menjadi refleksi kemajuan pesat sepak bola wanita secara global. Dari persaingan sengit di turnamen internasional hingga penghargaan bergengsi di tingkat dunia, para pemain wanita kini memiliki panggung setara untuk menunjukkan kualitas mereka. Dan di tengah perubahan itu, nama Aitana Bonmatí akan selalu dikenang sebagai pionir yang membawa standar baru bagi sepak bola putri dunia.