Anggaran Minim Hambat Target Indonesia di SEA Games 2025

Selasa, 23 September 2025 | 12:07:14 WIB
Anggaran Minim Hambat Target Indonesia di SEA Games 2025

JAKARTA - Menatap SEA Games 2025 di Thailand, Komite Olimpiade Indonesia (KOI) menghadapi tantangan yang tidak kecil. Bukan hanya soal kesiapan atlet, tetapi juga menyangkut keterbatasan anggaran yang tersedia. Ketua Umum KOI, Raja Sapta Oktohari, menegaskan bahwa target prestasi Indonesia hingga kini belum bisa diputuskan karena harus menunggu kepastian dukungan dana dari pemerintah.

“Sebelum kita bicarakan target (prestasi di SEA Games 2025), saya rasa harus ada kepastian anggaran dulu,” ujarnya kepada awak media seusai bertemu Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir di Jakarta, Senin (22 September 2025).

Anggaran Baru Rp10 Miliar, Jauh dari Kebutuhan

Oktohari mengaku cukup terkejut ketika mengetahui bahwa anggaran yang tersedia untuk SEA Games 2025 baru sekitar Rp10 miliar, seperti yang disampaikan Menpora. Dengan alokasi dana sebesar itu, Indonesia diperkirakan hanya mampu mengirim sekitar 120 atlet.

Jumlah tersebut sangat jauh di bawah rata-rata kontingen Indonesia pada perhelatan SEA Games sebelumnya yang biasanya mencapai sekitar 900 atlet.

“Dan kami juga tidak mau disalahkan oleh masyarakat Indonesia sehingga (bagaimana mengupayakan penambahan anggaran) ini harus menjadi tanggung jawab bersama juga,” tambahnya.

Target Prestasi Belum Bisa Diputuskan

Menurut Oktohari, sulit bagi KOI untuk berani memasang target tinggi apabila anggaran yang disediakan tidak memadai. Prestasi besar menuntut persiapan maksimal, sementara persiapan membutuhkan dukungan finansial yang sepadan.

“Kalau semua pihak mengharapkan prestasi yang lebih besar di SEA Games mendatang, namun dukungan anggaran tidak maksimal, maka kami tidak bisa menjanjikan prestasi yang besar,” tegasnya.

Untuk itu, KOI berencana mengadakan pembahasan lebih lanjut bersama Menteri Keuangan hingga DPR RI agar dukungan anggaran bisa diperkuat. Harapannya, Indonesia tetap mampu mengirim kontingen yang kompetitif dan mempersiapkan atlet dengan baik.

Berkurangnya Jumlah Cabang Olahraga

Selain persoalan dana, Indonesia juga menghadapi tantangan lain berupa pengurangan jumlah cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan di SEA Games 2025. Dari 87 cabor yang dipertandingkan sebelumnya, kini hanya ada 41 cabor yang akan dimainkan.

Thailand sebagai tuan rumah memutuskan untuk meniadakan banyak cabang olahraga, termasuk sejumlah cabor unggulan Indonesia. Hal ini membuat KOI harus cermat memilih cabang mana yang masih berpotensi mendulang medali.

“Dari 50 cabang olahraga yang ditetapkan, dari situ kami sudah lihat cabang unggulan (dari Indonesia) banyak yang dihilangkan,” ungkap Oktohari.

Strategi Tuan Rumah Bukan Hal Baru

Oktohari menambahkan bahwa langkah Thailand mengurangi jumlah cabang olahraga bukanlah sesuatu yang baru. Menurutnya, strategi serupa juga pernah dilakukan Indonesia saat menjadi tuan rumah SEA Games 2011.

“Dulu pada saat kita menjadi tuan rumah, kita utak-atik nomor-nomor, bukan cabor ya, yang memberi kita peluang menang lebih banyak. Jadi ini dilakukan lagi oleh Thailand,” jelasnya.

Dengan berkurangnya cabang yang biasa menjadi andalan, Indonesia dituntut untuk menyusun strategi baru agar tetap bisa bersaing di klasemen perolehan medali.

Harapan Sinergi Semua Pihak

Di tengah tantangan anggaran minim dan pengurangan cabor, KOI berharap adanya sinergi lintas pihak. Oktohari menekankan bahwa perjuangan meraih prestasi di ajang multinasional seperti SEA Games bukan hanya tanggung jawab KOI, tetapi juga pemerintah, parlemen, dan masyarakat olahraga Indonesia secara keseluruhan.

Ia menegaskan, kepastian mengenai dukungan dana akan sangat menentukan seberapa besar kontingen yang bisa dikirim dan seberapa maksimal persiapan yang dilakukan. Tanpa dukungan anggaran yang memadai, sulit bagi Indonesia untuk mengulang pencapaian besar seperti pada edisi-edisi sebelumnya.

Menanti Keputusan Final

SEA Games 2025 memang masih menyisakan waktu persiapan, namun keputusan mengenai anggaran perlu segera ditetapkan. Hal ini penting agar proses seleksi atlet, pelatihan, hingga program try-out ke luar negeri bisa dijalankan sesuai rencana.

Bagi KOI, kepastian dana bukan sekadar soal jumlah atlet yang bisa dikirim, tetapi juga menyangkut moral dan psikologis para atlet. Dukungan penuh akan memberi motivasi lebih bagi para pejuang olahraga merah putih untuk tampil maksimal di Thailand.

SEA Games 2025 menghadirkan tantangan berbeda bagi Indonesia. Dengan anggaran yang baru tersedia sebesar Rp10 miliar, jumlah atlet yang bisa diberangkatkan masih jauh dari ideal. Ditambah lagi, berkurangnya cabang olahraga yang dipertandingkan semakin mempersempit peluang Indonesia dalam perolehan medali.

Namun, sejarah menunjukkan bahwa kondisi serupa bukan hal baru. Tuan rumah kerap mengatur cabang olahraga sesuai kepentingan mereka. Kini, yang terpenting adalah bagaimana KOI, pemerintah, dan seluruh elemen bangsa bisa bersinergi untuk memastikan kontingen Indonesia tetap mampu bersaing dan membawa pulang kebanggaan bagi negeri.

Terkini

Bahlil Tegaskan SPBU Swasta Dibatasi Impor BBM Sementara

Selasa, 23 September 2025 | 14:49:20 WIB

Kemendagri Matangkan Retreat Sekda untuk Perkuat Tata Kelola

Selasa, 23 September 2025 | 14:49:19 WIB

Kemendagri Siapkan Retreat Sekda dengan Materi Strategis Baru

Selasa, 23 September 2025 | 14:49:16 WIB

Prabowo Sepulang dari New York Kumpulkan Mitra Dapur MBG

Selasa, 23 September 2025 | 14:49:09 WIB