JAKARTA - Sebuah insiden terjadi pada Senin siang 09 JUINI 2025 di ruas Jalan Nasional Sukabumi-Bogor, tepatnya di sekitar Exit Tol Parungkuda, Desa Sundawenang, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi. Sebuah truk Mitsubishi Fuso yang mengangkut tanah untuk proyek pembangunan Tol Bocimi Seksi 3 tersangkut kabel listrik sehingga menyebabkan kemacetan dan potensi bahaya bagi pengguna jalan lainnya.
Kronologi Kejadian
Kejadian bermula saat truk Mitsubishi Fuso yang mengangkut tanah dari area proyek Tol Bocimi melintas di jalan nasional tersebut. Saat melintasi sekitar Exit Tol Parungkuda, bagian atas truk diduga mengenai kabel listrik yang melintang di atas jalan. Akibatnya, truk tersebut tersangkut dan mengganggu arus lalu lintas di jalur utama yang menghubungkan Sukabumi dan Bogor.
Saksi mata di lokasi, Rahmat (40), mengatakan, “Truk itu lewat dengan muatan tanah yang cukup besar dan tinggi. Tiba-tiba bagian atasnya tersangkut kabel listrik yang tergantung rendah. Lalu truk itu berhenti dan kendaraan lain pun ikut terhambat.”
Dampak Insiden terhadap Lalu Lintas dan Proyek Tol Bocimi
Insiden ini mengakibatkan kemacetan parah di ruas jalan nasional yang biasanya padat kendaraan, terutama saat jam sibuk siang hari. Kendaraan dari kedua arah harus antre dan bergerak sangat lambat untuk menghindari risiko kecelakaan akibat kabel listrik yang tergantung rendah dan posisi truk yang menyumbat jalan.
Selain mengganggu kelancaran lalu lintas, kejadian ini juga berpotensi menimbulkan risiko keselamatan bagi para pengendara dan pekerja proyek. Kabel listrik yang tersangkut berisiko putus atau menyebabkan korsleting listrik jika tergerus oleh truk atau kendaraan lain.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Sukabumi, AKP Andi Santoso, saat dihubungi mengatakan, “Kami sudah menurunkan personel untuk mengatur lalu lintas dan mengamankan lokasi kejadian agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Kami juga berkoordinasi dengan pihak PLN untuk mengevakuasi kabel yang tersangkut.”
Tindakan Penanganan dan Koordinasi Antar Instansi
Menanggapi insiden tersebut, pihak Kepolisian dan PLN segera mengambil langkah cepat untuk mengatasi masalah ini. Petugas PLN yang datang ke lokasi melakukan pengecekan dan penanganan kabel listrik agar tidak membahayakan keselamatan pengguna jalan dan agar kabel tidak mengalami kerusakan serius.
Menurut Kepala PLN Unit Layanan Sukabumi, Ibu Rina Dewi, “Kami langsung turun ke lokasi setelah mendapat laporan. Kabel listrik yang tersangkut truk akan segera dievakuasi dan diperbaiki jika ada kerusakan. Kami juga melakukan pengecekan keamanan instalasi listrik di sekitar area agar tidak terjadi gangguan yang lebih luas.”
Selain itu, tim evakuasi dan pengangkutan truk berkoordinasi untuk mengamankan truk Mitsubishi Fuso agar bisa segera dipindahkan dari lokasi tanpa menimbulkan kerusakan tambahan.
Penyebab dan Faktor Pendukung Insiden
Dari investigasi awal, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya insiden ini. Pertama, muatan tanah di truk diduga terlalu tinggi sehingga menyentuh kabel listrik yang berada di atas jalan. Kedua, kondisi kabel listrik yang tergantung cukup rendah dari permukaan jalan.
“Muatan tanah yang melebihi batas tinggi kendaraan menjadi penyebab utama tersangkutnya kabel listrik. Kami juga akan meninjau kembali ketinggian kabel di ruas jalan nasional ini,” jelas AKP Andi Santoso.
Faktor lain yang diperhatikan adalah koordinasi antara proyek pembangunan tol dengan pengelola jalan dan pihak terkait, khususnya mengenai aspek keselamatan dan standar muatan kendaraan yang melintas di area tersebut.
Implikasi Keselamatan dan Tata Kelola Proyek Infrastruktur
Insiden ini menimbulkan perhatian penting terhadap aspek keselamatan di proyek-proyek infrastruktur besar seperti pembangunan Tol Bocimi. Keselamatan di jalan nasional yang juga menjadi jalur akses proyek harus menjadi prioritas untuk mencegah kejadian serupa.
“Ini adalah peringatan bagi semua pihak agar pengangkutan material proyek dilakukan sesuai dengan standar keselamatan, termasuk ketinggian muatan dan koordinasi dengan pengelola jalan serta PLN,” kata pengamat transportasi dan infrastruktur, Dr. Budi Santoso.
Menurut Dr. Budi, ke depannya, pengawasan terhadap kendaraan berat di jalur-jalur nasional yang melewati wilayah proyek harus diperketat. “Selain itu, penyesuaian posisi kabel listrik dan infrastruktur pendukung lainnya harus mengikuti standar agar tidak mengganggu kendaraan proyek maupun umum.”
Antisipasi dan Rekomendasi dari Pihak Terkait
Untuk mencegah kejadian serupa, sejumlah rekomendasi disampaikan oleh berbagai pihak yang terkait dengan insiden ini. Kepolisian dan Dinas Perhubungan Kabupaten Sukabumi bersama PLN dan manajemen proyek Tol Bocimi disarankan untuk meningkatkan koordinasi dan pengawasan operasional kendaraan berat.
“Pengawasan terhadap muatan kendaraan proyek harus lebih ketat. Dinas terkait juga perlu mengevaluasi infrastruktur kabel listrik di jalur utama ini,” ujar Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sukabumi, Ir. Wawan Kurniawan.
Selain itu, edukasi bagi sopir truk pengangkut material proyek mengenai batasan muatan dan keselamatan berkendara juga menjadi hal penting yang perlu diperkuat.
Proyek Tol Bocimi dan Pengaruh Insiden Terhadap Pembangunan
Tol Bocimi (Bogor-Ciawi-Sukabumi) merupakan proyek strategis nasional yang menghubungkan wilayah Bogor dan Sukabumi untuk mempercepat arus transportasi dan perekonomian di kawasan Jawa Barat. Seksi 3 dari proyek ini tengah dalam tahap pengerjaan dan melibatkan banyak kendaraan berat yang mengangkut material konstruksi.
“Insiden ini tentu menjadi hambatan sementara dalam proses pengangkutan material proyek. Namun kami yakin dengan penanganan cepat, pekerjaan pembangunan dapat berjalan kembali tanpa kendala berarti,” ungkap Manajer Proyek Tol Bocimi Seksi 3, Ir. Dedi Hermawan.
Ia menambahkan bahwa pihak proyek akan berkoordinasi lebih intensif dengan pihak berwenang untuk memastikan seluruh kendaraan pengangkut mematuhi ketentuan yang berlaku.
Insiden tersangkutnya truk Mitsubishi Fuso pengangkut tanah di proyek Tol Bocimi Seksi 3 pada Senin siang (9/6/2025) di ruas Jalan Nasional Sukabumi-Bogor tepatnya di Exit Tol Parungkuda, Desa Sundawenang, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, menjadi peringatan penting bagi semua pihak terkait tentang pentingnya pengawasan dan keselamatan dalam pengangkutan material proyek infrastruktur.
Koordinasi antara pihak proyek, pengelola jalan, PLN, dan aparat keamanan harus terus ditingkatkan untuk mencegah risiko kecelakaan dan gangguan arus lalu lintas. Penyesuaian standar muatan kendaraan dan infrastruktur pendukung juga menjadi hal krusial untuk menunjang kelancaran serta keamanan pembangunan Tol Bocimi dan transportasi umum di wilayah tersebut.