Investasi

Kemeninves Petakan Potensi Daerah Jadi Investasi Konkret

Kemeninves Petakan Potensi Daerah Jadi Investasi Konkret
Kemeninves Petakan Potensi Daerah Jadi Investasi Konkret

JAKARTA - Pemerintah pusat terus memperkuat perannya dalam mempertemukan potensi daerah dengan kebutuhan investasi nasional. Melalui Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), upaya sistematis dilakukan untuk memastikan setiap wilayah di Indonesia mampu mengubah keunggulannya menjadi peluang bisnis yang siap ditawarkan kepada investor.

Direktur Pengembangan Potensi Daerah Kemeninves/BKPM, Suhartono, menjelaskan pentingnya strategi pemetaan yang berbasis potensi lokal. Menurutnya, langkah ini bukan sekadar pencatatan data, tetapi merupakan bagian dari upaya mencapai pertumbuhan ekonomi yang ambisius, yakni hingga delapan persen, dalam rangka mewujudkan visi besar Indonesia Emas 2045.

"Salah satu strateginya adalah dengan memetakan potensi investasi yang dimiliki masing-masing daerah karena setiap wilayah di Indonesia memiliki keunikan dan potensi yang berbeda-beda untuk dijadikan peluang investasi," ujar Suhartono dalam sebuah forum di Samarinda, Minggu.

Daerah Jadi Ujung Tombak Pertumbuhan Ekonomi

Kemeninves menilai peran pemerintah daerah sangat vital, mengingat investasi sejatinya terjadi di tingkat lokal. Oleh karena itu, keterlibatan daerah dalam menyediakan data, mengidentifikasi keunggulan, dan menyiapkan dukungan infrastruktur menjadi kunci keberhasilan.

Bagi Suhartono, peta potensi hanyalah tahap awal. Yang lebih penting adalah mengubah potensi tersebut menjadi peluang investasi yang benar-benar siap ditawarkan. “Peta potensi merupakan data awal, sedangkan peluang investasi adalah data lanjutan yang telah dikaji secara mendalam dan siap ditawarkan kepada investor (investment ready to offer),” jelasnya.

Pengkajian Mendalam untuk Pastikan Kelayakan

Transformasi dari potensi menjadi peluang investasi dilakukan melalui serangkaian kajian. Pemerintah menganalisis berbagai aspek, mulai dari ketersediaan bahan baku, kondisi pasar, kebijakan pendukung, akses pembiayaan, hingga kelayakan bisnis suatu proyek.

Namun, tantangan kerap muncul ketika data yang disampaikan oleh kepala daerah tidak sesuai dengan hasil analisis di lapangan. Ketidaksesuaian ini bisa menghambat proses promosi investasi dan mengurangi minat investor yang menginginkan kepastian informasi.

Untuk mengatasi hal tersebut, Kemeninves memanfaatkan platform digital bernama Geoportal Potensi Investasi Regional (PIR). Sistem ini memungkinkan pemerintah daerah di 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota untuk memperbarui data secara berkala.

Geoportal Potensi Investasi Regional

Melalui PIR, pemerintah daerah diwajibkan memutakhirkan data setiap tahun. Informasi yang dikumpulkan meliputi peluang investasi, demografi, hingga upah minimum provinsi (UMP). Platform ini dirancang agar data yang tersedia lebih transparan, akurat, dan dapat langsung digunakan oleh calon investor.

Dengan pendekatan digital, pemerintah berharap proses pemetaan menjadi lebih efisien, mengurangi kesenjangan data, sekaligus meningkatkan kepercayaan investor terhadap kesiapan daerah di Indonesia.

Contoh Sukses: Hilirisasi Nikel di Morowali

Suhartono mencontohkan hilirisasi nikel di Morowali, Sulawesi Tengah, sebagai bukti nyata bagaimana pemetaan potensi yang tepat bisa mendatangkan investasi besar dan mengubah wajah perekonomian regional.

Keberhasilan itu menjadi referensi bahwa daerah lain juga bisa meraih capaian serupa apabila mampu mengidentifikasi kekuatan lokalnya, mengolah data dengan baik, serta menghadirkan ekosistem yang kondusif bagi investor.

Momentum Kalimantan Timur dan IKN

Dalam kesempatan yang sama, Suhartono menekankan agar Kalimantan Timur memanfaatkan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai momentum strategis. Menurutnya, kehadiran proyek berskala besar seperti IKN bisa membuka banyak peluang baru di sektor pendukung, mulai dari infrastruktur dasar, energi, transportasi, hingga layanan publik berbasis teknologi.

Dengan kesiapan yang baik, Kalimantan Timur bukan hanya menjadi pusat pemerintahan baru, tetapi juga magnet investasi yang dapat mendongkrak ekonomi wilayah sekaligus memberi manfaat bagi masyarakat lokal.

Investasi untuk Visi Indonesia Emas 2045

Langkah Kemeninves dalam memetakan potensi daerah tidak bisa dilepaskan dari target besar pembangunan nasional. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi hingga delapan persen sebagai salah satu prasyarat menuju Indonesia Emas 2045, ketika negara diproyeksikan masuk ke jajaran ekonomi maju dunia.

Strategi ini menegaskan bahwa pembangunan ekonomi tidak hanya berpusat di kota besar atau wilayah tertentu, tetapi juga menyebar ke seluruh penjuru Nusantara. Dengan cara itu, pertumbuhan ekonomi bisa lebih merata sekaligus memperkuat ketahanan nasional.

Peran Daerah dan Harapan Investor

Keterlibatan aktif pemerintah daerah menjadi penentu keberhasilan strategi ini. Tanpa data yang akurat, komitmen yang jelas, dan dukungan kebijakan, peluang investasi akan sulit diwujudkan.

Di sisi lain, bagi investor, adanya sistem PIR dan peta peluang investasi yang siap ditawarkan memberi kejelasan dalam mengambil keputusan. Dengan informasi yang transparan, risiko investasi bisa ditekan, sehingga kepercayaan terhadap Indonesia sebagai tujuan investasi meningkat.

Strategi Kementerian Investasi/Hilirisasi BKPM dalam memetakan potensi daerah menjadi peluang investasi konkret mencerminkan pendekatan baru dalam menggerakkan ekonomi nasional. Melalui pemanfaatan data digital, pengkajian menyeluruh, serta contoh nyata seperti Morowali, pemerintah ingin memastikan setiap potensi lokal bisa dikonversi menjadi kekuatan ekonomi nyata.

Momentum pembangunan IKN di Kalimantan Timur menambah optimisme bahwa investasi bisa menyebar lebih merata. Dengan dukungan semua pihak, langkah ini diharapkan membawa Indonesia semakin dekat pada cita-cita menjadi negara maju pada 2045.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index