JAKARTA - Hari Lalu Lintas Bhayangkara tahun 2025 diperingati dengan semangat baru, menekankan modernitas pengelolaan lalu lintas dan keselamatan jalan bagi seluruh masyarakat.
Mengusung tema “Lalu Lintas Modern yang Berkeselamatan Menuju Asta Cita Indonesia Emas”, perayaan ini menjadi momentum bagi kepolisian untuk menegaskan pentingnya inovasi, disiplin, serta keterlibatan aktif masyarakat dalam menciptakan budaya berlalu lintas yang aman dan tertib.
Sejarah kepolisian lalu lintas di Indonesia bermula pada 22 September 1955, saat Kepolisian Negara membentuk Seksi Lalu Lintas Jalan, yang kemudian menjadi cikal bakal polisi lalu lintas (Polantas).
Sejak saat itu, Polantas terus bertransformasi, mengikuti perkembangan zaman, dan berupaya menghadirkan pelayanan publik yang efisien, aman, dan mengutamakan keselamatan pengguna jalan.
Upaya Polantas Menginspirasi Masyarakat
Dalam rangka menyambut Hari Lalu Lintas Bhayangkara ke-70, Satlantas Polresta Pekanbaru melaksanakan kegiatan anjangsana yang menjadi wujud nyata penghormatan terhadap purnawirawan Polri.
Salah satunya adalah kunjungan kepada Aiptu Purn. Auzar, seorang purnawirawan yang pernah mengabdi di Satlantas Polresta Pekanbaru. Kegiatan ini tidak hanya bersifat seremonial, tetapi juga menjadi sarana silaturahmi, pengakuan atas pengabdian panjang, serta inspirasi bagi generasi Polantas berikutnya.
Satlantas berharap kegiatan seperti ini menumbuhkan nilai-nilai kebersamaan, integritas, dan dedikasi. Dengan mengenang perjalanan serta pengorbanan para purnawirawan, generasi muda Polantas diharapkan dapat meneladani semangat pengabdian tersebut.
Selain itu, kegiatan ini juga mengingatkan publik tentang pentingnya menghormati aparat lalu lintas yang berperan menjaga keselamatan di jalan.
Modernisasi dan Keselamatan Lalu Lintas
Tema tahun ini menekankan aspek modernitas dalam pengelolaan lalu lintas. Inovasi teknologi, sistem manajemen, dan pendekatan humanis menjadi fokus utama Korlantas Polri.
Dengan memanfaatkan teknologi digital dan sistem informasi terkini, polisi lalu lintas berupaya meningkatkan keamanan jalan serta meminimalkan kecelakaan.
Keselamatan tidak hanya bergantung pada aparat, tetapi juga pada kesadaran masyarakat. Oleh karena itu, edukasi lalu lintas dan kampanye kesadaran menjadi bagian penting dari upaya ini.
Masyarakat diajak untuk memahami aturan, menghormati rambu-rambu, serta menerapkan etika berlalu lintas yang baik demi keselamatan bersama.
Peran Satlantas dalam Masyarakat
Satlantas Polresta Pekanbaru menunjukkan bahwa peran mereka tidak terbatas pada penegakan hukum di jalan. Melalui berbagai kegiatan sosial, seperti anjangsana ke purnawirawan, mereka menunjukkan sisi humanis dan perhatian terhadap masyarakat
Pendekatan seperti ini membangun kepercayaan publik dan memperkuat citra polisi sebagai pelayan yang bukan hanya menindak, tetapi juga peduli dan mengedukasi.
Dalam kesempatan tersebut, Satlantas berharap nilai-nilai pengabdian dan kebersamaan terus diwariskan kepada anggota baru. Semangat integritas, disiplin, dan kerja sama menjadi modal penting dalam membangun budaya lalu lintas yang tertib dan aman di tengah masyarakat modern.
Harapan dan Pesan Wali Kota
Dalam setiap peringatan Hari Lalu Lintas Bhayangkara, pemerintah daerah dan aparat kepolisian menekankan bahwa keselamatan jalan adalah tanggung jawab bersama.
Wali Kota Semarang dan pejabat setempat berharap, Korlantas Polri terus berbenah dan berinovasi dalam pelayanan publik. Semua insan yang mengawaki korps ini diharapkan memiliki integritas, semangat, dan visi yang sama dalam melayani masyarakat.
Semangat ini sejalan dengan visi Indonesia Emas, di mana masyarakat yang disiplin berlalu lintas akan mendukung terciptanya lingkungan aman, produktif, dan harmonis. Keselamatan di jalan menjadi indikator penting kemajuan suatu bangsa, di samping pembangunan infrastruktur dan teknologi transportasi.
Inspirasi dari Generasi Purnawirawan
Kegiatan anjangsana dan penghargaan terhadap purnawirawan menjadi simbol penghormatan atas perjalanan panjang Polantas. Dedikasi, kerja keras, dan pengabdian mereka menjadi teladan bagi generasi muda.
Purnawirawan yang pernah mengabdi menunjukkan bahwa pengelolaan lalu lintas bukan sekadar tugas administratif, tetapi juga panggilan hati untuk melindungi masyarakat.
Nilai-nilai tersebut menjadi pengingat bahwa profesi Polantas memiliki dimensi sosial, moral, dan humanis. Generasi baru diharapkan dapat melanjutkan tradisi ini, sembari mengadopsi teknologi dan metode modern untuk meningkatkan efisiensi dan keselamatan.
Menuju Lalu Lintas Berkeselamatan
Tema tahun ini, “Lalu Lintas Modern yang Berkeselamatan Menuju Asta Cita Indonesia Emas”, menekankan bahwa modernisasi harus selaras dengan keselamatan. Dengan pengelolaan yang tepat, integrasi teknologi, dan partisipasi aktif masyarakat, jalan-jalan Indonesia bisa menjadi lebih aman, nyaman, dan tertib.
Kesadaran masyarakat, kolaborasi antarinstansi, serta inovasi Polantas menjadi kunci keberhasilan. Selamat Hari Lalu Lintas Bhayangkara ke-70. Semoga setiap insan Polantas terus berinovasi, menjaga integritas, dan mengabdi sepenuh hati demi keselamatan bangsa.