JAKARTA - Perjalanan karier Veda Ega Pratama di lintasan Eropa kembali mendapat sorotan usai tampil pada putaran kelima JuniorGP 2025 di Sirkuit Dunia Misano Marco Simoncelli, Italia, Minggu (21 September 2025). Meski belum naik podium, pembalap belia asal Gunungkidul, Yogyakarta itu menilai balapan kali ini memberi bekal berharga untuk pengembangan performanya di ajang balap internasional.
Awal Balapan dari Posisi Terbaik
Untuk pertama kalinya sejak mengikuti ajang JuniorGP, Veda memulai balapan dari posisi kelima (P5). Hasil kualifikasi tersebut sekaligus menjadi start terbaik pembalap Indonesia di kompetisi ini sejak 2021. Dengan modal itu, ia mampu finis di posisi keempat pada balapan pertama, kemudian menutup balapan kedua di posisi keenam.
Walau tak masuk tiga besar, torehan ini tetap disyukuri Veda karena menegaskan konsistensinya sebagai salah satu pembalap muda yang potensial.
“Minggu yang sangat positif dengan banyak pelajaran berharga,” kata Veda melalui akun Instagram resminya, Senin (22 September 2025).
Dukungan Tim dan Rasa Syukur
Dalam kesempatan yang sama, Veda juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh kru Junior Talent Team yang selalu mendampinginya sepanjang akhir pekan balap di Misano.
“Saya senang dengan hasilnya dan berterima kasih atas kerja keras seluruh tim @juniortalentteam sepanjang minggu ini. Kami akan terus bekerja keras untuk meraih hasil yang lebih baik lagi di putaran berikutnya,” tambahnya.
Dukungan tim diyakini menjadi salah satu faktor penting yang membantu Veda tetap kompetitif, meskipun harus bersaing dengan pembalap muda terbaik dunia.
Rivalitas Ketat dengan Pembalap Top Dunia
Di Misano, persaingan berlangsung ketat. Balapan pertama dimenangkan oleh Marco Morelli dari Argentina, sementara pada balapan kedua giliran Brian Uriarte asal Spanyol yang keluar sebagai pemenang. Nama terakhir bukanlah lawan asing bagi Veda. Sebelumnya, Uriarte juga mengalahkannya dalam perebutan gelar juara Red Bull Rookies Cup 2025, di mana Veda finis sebagai runner-up.
Pertemuan kembali dengan Uriarte di Misano memberi Veda kesempatan untuk mengukur perkembangan performanya. Meski belum mampu mengungguli sang rival, ia menganggap pengalaman tersebut sebagai tantangan berharga untuk meningkatkan kualitas balapnya.
Posisi Klasemen Sementara
Dengan tambahan poin dari dua balapan di Misano, Veda kini mengoleksi 45 poin dan menempati posisi ke-11 klasemen sementara JuniorGP 2025. Capaian ini cukup baik mengingat usianya yang baru 16 tahun dan musim ini menjadi tahun kedua Veda merasakan kompetisi balap Eropa secara penuh.
JuniorGP 2025 sendiri masih menyisakan dua seri lagi. Putaran terdekat akan digelar di Barcelona-Catalunya pada 2 November, yang menjadi kesempatan berikutnya bagi Veda untuk memperbaiki posisi klasemen.
Fokus Latihan untuk Seri Berikutnya
Menutup balapan di Misano, Veda menegaskan bahwa target utamanya kini adalah memperbaiki aspek yang masih kurang melalui latihan intensif sebelum turun di Barcelona.
“Sekarang, saya akan mengalihkan fokus ke latihan dan memperbaiki kelemahan saya agar bisa kembali lebih kuat untuk balapan mendatang. Sampai jumpa di Barcelona,” ujar juara Asia Talent Cup 2023 itu.
Konsistensi sebagai Modal Masa Depan
Meskipun hasil di Misano tidak berbuah podium, capaian finis P4 dan P6 tetap menunjukkan konsistensi Veda di level kompetisi yang sangat ketat. Start dari P5 membuktikan ia mampu bersaing sejak awal race, sementara ketahanannya dalam menjaga ritme balap jadi indikasi positif bagi kariernya di masa depan.
Pengamat menilai, jika mampu mempertahankan tren peningkatan ini, bukan mustahil Veda akan segera menembus podium JuniorGP dalam waktu dekat. Apalagi, usianya yang masih muda memberi ruang besar untuk terus berkembang.
Harapan Menuju Barcelona
Balapan di Barcelona-Catalunya nanti akan menjadi ujian penting. Trek tersebut dikenal menuntut teknik pengereman yang presisi serta konsistensi di tikungan cepat. Persiapan matang akan menentukan sejauh mana Veda mampu memperbaiki hasil dibanding seri sebelumnya.
Dengan mentalitas pantang menyerah dan dukungan tim, Veda optimistis bisa menorehkan catatan lebih baik. Setiap seri yang dijalaninya dianggap sebagai batu loncatan menuju cita-cita jangka panjang: tampil di kelas dunia Moto3 hingga MotoGP.
Performa Veda Ega Pratama di Misano mencerminkan perjalanan seorang pembalap muda yang terus belajar dan berkembang. Start terbaik dari P5, finis keempat dan keenam, hingga persaingan ketat dengan nama besar seperti Brian Uriarte, semuanya menjadi bagian dari proses menuju level tertinggi.
Meski belum meraih podium, rasa syukur dan semangat belajar yang ditunjukkan Veda menegaskan bahwa masa depannya masih penuh peluang. Kini, fokus utamanya adalah memanfaatkan waktu persiapan menuju Barcelona untuk tampil lebih matang dan konsisten.
Jika konsistensi ini terus terjaga, bukan mustahil bendera Merah Putih segera berkibar di podium JuniorGP, menandai lahirnya generasi baru pembalap Indonesia di kancah internasional.