Harga BBM

Harga BBM Shell, BP, Vivo Stabil Usai Pasokan Pertamina

Harga BBM Shell, BP, Vivo Stabil Usai Pasokan Pertamina
Harga BBM Shell, BP, Vivo Stabil Usai Pasokan Pertamina

JAKARTA - Ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta seperti Shell, BP, dan Vivo sempat menjadi sorotan dalam beberapa pekan terakhir. Pasalnya, pasokan BBM di SPBU tersebut menipis bahkan habis, sehingga memicu antrean panjang dan keluhan masyarakat.

Namun, kondisi ini mulai teratasi setelah ketiga badan usaha swasta tersebut menyepakati kerja sama pasokan dengan Pertamina. Langkah ini diambil setelah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta SPBU swasta untuk menjalin kolaborasi agar distribusi energi tetap terjaga.

Menariknya, meski ada perubahan mekanisme pasokan, harga BBM di SPBU Shell, BP, dan Vivo hingga 22 September 2025 masih belum mengalami penyesuaian. Tarif yang berlaku masih mengacu pada penetapan awal September 2025.

Kerja Sama Pasokan untuk Atasi Kelangkaan

Kelangkaan BBM yang melanda SPBU swasta dipicu oleh habisnya stok mereka, meskipun sebelumnya pemerintah sudah memberi tambahan kuota impor sebesar 10%. Situasi ini menimbulkan kekhawatiran, apalagi SPBU swasta memiliki segmen pengguna tersendiri yang kerap mengandalkan produk-produk premium.

Untuk mengatasi masalah tersebut, ESDM menekankan perlunya kerja sama antara badan usaha swasta dengan Pertamina, yang masih memiliki stok memadai sekaligus jatah impor. Dari kesepakatan yang dicapai, Shell, BP, dan Vivo kini dapat membeli base fuel (BBM murni) langsung dari Pertamina.

Dengan demikian, distribusi energi diharapkan lebih lancar, dan konsumen tidak perlu khawatir mengalami kelangkaan di SPBU non-Pertamina.

Harga BBM Shell Masih Mengacu September 2025

Per Senin, 22 September 2025, harga BBM di SPBU Shell tetap sama dengan penetapan awal bulan. Misalnya:

Shell V-Power: Rp13.140 per liter (naik dari Rp13.050 pada Agustus).

Shell V-Power Nitro+: Rp13.300 per liter (naik dari Rp13.230 per liter bulan lalu).

Shell V-Power Diesel: Rp14.130 per liter (turun dari Rp14.380 per liter pada Agustus).

Shell Super: Rp12.580 per liter (tetap sama sejak Agustus).

Perubahan harga pada awal September lalu sudah mencerminkan penyesuaian terhadap pasar, sehingga sejauh ini Shell tidak melakukan revisi tambahan meski ada pasokan dari Pertamina.

Harga BBM BP Tetap Stabil

SPBU BP juga mempertahankan harga BBM mereka sejak awal September 2025. Berikut daftar harga terbarunya:

BP Ultimate: Rp13.120 per liter (naik tipis dari Rp13.050 pada Agustus).

BP 92: Rp12.610 per liter (naik dari Rp12.550 per liter bulan lalu).

BP Ultimate Diesel: Rp14.140 per liter (turun dari Rp14.380 pada Agustus).

Kondisi ini menunjukkan bahwa pasokan dari Pertamina tidak serta-merta membuat harga BBM BP berubah.

Vivo Ikut Stabilkan Harga

Sementara itu, SPBU Vivo juga melakukan penyesuaian harga sejak September, namun setelahnya tidak ada lagi perubahan. Berikut perinciannya:

Revvo 90: Rp12.530 per liter (naik dari Rp12.490 pada Agustus).

Revvo 92: Rp12.610 per liter (naik dari Rp12.580 per liter bulan lalu).

Revvo 95: Rp13.140 per liter (naik dari Rp13.050 pada Agustus).

Diesel Primus Plus: Rp14.140 per liter (turun dari Rp14.380 pada bulan sebelumnya).

Dengan harga ini, Vivo menjaga daya saing sekaligus memastikan konsumen tetap mendapat opsi BBM non-subsidi di luar Pertamina.

Perbandingan dengan Pertamina

Untuk menilai daya saing SPBU swasta, berikut daftar harga BBM di SPBU Pertamina per 22 September 2025:

Pertalite (RON 90): Rp10.000 per liter

Bio Solar (CN48): Rp6.800 per liter

Pertamax (RON 92): Rp12.200 per liter

Pertamax Turbo (RON 98): Rp13.100 per liter

Pertamax Green (RON 95): Rp13.000 per liter

Dexlite (CN 51): Rp13.600 per liter

Pertamina Dex (CN 53): Rp13.850 per liter

Dari daftar di atas terlihat bahwa harga Pertamina, khususnya untuk Pertamax, masih lebih rendah dibandingkan produk sejenis dari Shell, BP, maupun Vivo. Namun, sebagian konsumen tetap memilih BBM swasta karena faktor kualitas, performa, dan lokasi SPBU.

Dampak ke Konsumen

Meski sempat terjadi kelangkaan, kabar kerja sama pasokan dengan Pertamina membuat konsumen lebih tenang. Pasokan yang stabil memastikan tidak ada lagi antrean panjang maupun penutupan SPBU swasta.

Selain itu, dengan tidak adanya kenaikan harga tambahan, konsumen tetap bisa mengakses BBM dengan harga yang sudah terprediksi sejak awal bulan. Hal ini penting karena harga BBM non-subsidi seringkali bergerak mengikuti kondisi pasar global.

Kesepakatan antara SPBU swasta seperti Shell, BP, dan Vivo dengan Pertamina menjadi langkah penting dalam menjaga kestabilan distribusi BBM di Indonesia. Meski sempat terjadi kelangkaan, kini stok kembali terjamin tanpa ada perubahan harga di ketiga jaringan SPBU tersebut.

Dengan daftar harga yang relatif stabil sejak awal September 2025, konsumen bisa lebih mudah menyesuaikan kebutuhan energi mereka. Kerja sama ini juga menjadi sinyal positif bahwa kolaborasi antar badan usaha diperlukan untuk menghadapi tantangan pasokan energi di masa depan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index